Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ikuti Kami Dengan Cara Klik Disini

Asbabun Nuzul Surah Yasin

Asbabun Nuzul Surah Yasin


Asbabun Nuzul Surah Yasin, Nama Abu Jahal tentu tidak asing bagi umat Islam. Sosok antagonis yang menjadi penentang keras Rasulullah SAW. Adapun beberapa ayat di Surat Yasin, ada kaitannya dengan perilaku Abu Jahal. Ulahnya kepada Nabi Muhammad SAW menjadi sebab turunnya Surat Yasin.

Imam As Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menceritakan bagaimana peristiwa yang menjadi sebab turunnya Surat Yasin. Dikisahkan suatu ketika Rasulullah membaca Surat As Sajdah.

Akibat bacaan itu, sejumlah orang Quraisy merasa terganggu.

Tak disangka, mereka bereaksi dengan mencoba mencelakai Rasulullah SAW. Di antara yang hendak membuat Nabi Muhammad celaka tersebut adalah Abu Jahal.

Maka saat itu Allah SWT menurunkan Surat Yasin mulai dari ayat 1-10.

Menurut Al Qurtubhi, selain Abu Jahal, ada pula tokoh Quraisy Al Walid bin Al Mughirah dan seseorang dari Bani Makzhum yang hendak menyakiti Rasulullah.

Diriwayatkan, saat mereka akan berbuat jahat -tiba Allah menunjukkan kekuasaan Nya. Tiba-tiba tangan orang Quraisy tersebut terbelenggu di pundaknya dan mereka menjadi buta.

Hal ini yang disampaikan Allah dalam Surat Yasin ayat 8 yang artinya  “Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.”

Mereka yang tadinya hendak berbuat jahat kepada Rasulullah, tak dinyana justru meminta tolong kepada Nabi. “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan dan atas nama keluarga.”

Adapun arti Surat Yasin ayat 1-10 adalah sebagai berikut:

“Yaa Siin. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah. Sungguh engkau (Muhammad)  adalah adalah seorang dari rasul-rasul. (yang berada) di atas jalan yang lurus. (Sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) yang Mahaperkasa, Maha Penyayang. Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan karena itu mereka lalai. Sungguh pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.  Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. Dan Kami jadikan dihadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, ” (QS Yasin:1-10).

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ikramah. Abu Jahal berkata, “sekiranya aku bertemu dengan Muhammad, pasti aku akan mencelakainya”  Kemudian Allah menurunkan  Surat Yasin ayat 8 dan 9.

Saat itu Abu Jahal yang berada dekat dengan Rasulullah, oleh Allah dibuat tidak melihat keberadaan Rasulullah SAW.  Dan ia bertanya-tanya, “Di mana Muhammad?”.

Surat Yasin merupakan surat ke-36 dengan jumlah ayat sebanyak 83 ayat. Surat ini dikelompokkan ke dalam surat Makkiyah. 

Imam Suyuthi menyebutkan, kecuali satu ayat dari Surat Yasin yang turun di Madinah, yaitu ayat 12. Ayat ini turun kepada Bani Salamah dari kaum Anshar yang berada di Madinah.

***

Sebab Turun Ayat Pertama Surat Yasin

Asbabun Nuzul Surah Yasin, Surat Yasin menjadi salah satu surat populer bagi masyarakat Muslim Indonesia. Alasannya, surah ini kerap dibaca bagi kalangan Muslim tradisional di hari dan waktu tertentu, lantas bagaimana ayat pertama dalam Surah Yasin diturunkan?

Imam As-Suyuthi dalam kitabnya berjudul Asbabun Nuzul menjabarkan, dalam ayat pertama dan kedua Surah Yasin, Allah berfirman dengan redaksi: “Yaasin. Walqur’anil-hakim,”. Yang artinya: “Yasin. Demi Alquran yang penuh hikmah,”.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW membaca Surat As-Sajdah dengan suara nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka kemudian bersiap-siap menyiksa Rasulullah SAW namun tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya. Lalu, mereka pun menjadi buta.

Mereka kemudian mengharapkan pertolongan Nabi dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga,”. Maka kemudian turunlah 10 ayat, yakni ayat pertama hingga ayat kesepuluh Surat Yasin.

Pada ayat ke-10, Allah berfirman: “Wa sawaa-un alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu’minun,”. Yang artinya: “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi mereka peringatan ataukah kamu tidak memberi peringatan pada mereka, mereka tidak akan beriman,”.

Imam Al-Qurthubi, menurut Imam As-Suyuthi menjelaskan, yang dimaksud mereka dalam ayat tersebut adalah orang-orang Quraish pembangkang. Yang termasuk di dalamnya ada Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan seorang dari Bani Makhzum yang tidak diketahui namanya.

***

asbabun nuzul surah alqur’an

1. Yaa siin*

2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,

3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,

4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,

5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, Karena itu mereka lalai.

7. Sesungguhnya Telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.

8. Sesungguhnya kami Telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka Karena itu mereka tertengadah.

9. Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat Melihat.

10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

(Yaasiin: 1-10)

* ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.

Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ad Dalaa-il, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Rasulullah saw. membaca surah as-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah saw. tetapi tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya, dan mereka menjadi buta samasekali. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi saw. dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga.” Kemudian Rasulullah saw berdoa dan merekapun sembuh. Namun tak seorangpun dari mereka yang beriman. Berkenaan dengan peristiwa itu, turunlah ayat-ayat ini (Yaasiin: 1-10).

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa Abu Jahl berkata: “Sekiranya aku bertemu dengan Muhammad, pasti aku akan berbuat (mencelakainya).” Ketika Nabi Muhammad berada di sekitar Abu Jahl, orang-orang menunjukkan bahwa Muhammad berada di sisinya. Akan tetapi Abu Jahl tetap bertanya-tanya: “Mana dia?” karena tidak dapat melihatnya. Ayat ini (Yaasiin: 8-9) turun sebagai penjelasan bahwa pandangan Abu Jahl saat itu ditutup oleh Allah sehingga tidak dapat melihat Muhammad.

12. Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh).

(Yaasiin: 12)

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan sanad yang hasan, dan al-Hakim dengan sanad yang shahih, yang bersumber dari Abu Sa’id al Khudri. Diriwayatkan pula oleh ath-Thabarani yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa bani Salamah bertempat di pinggiran kota Madinah dan ingin pindah ke dekat masjid. Maka turunlah ayat ini (Yaasiin: 12) yang menegaskan bahwa setiap ucap langkah manusia dicatat oleh Allah swt.

Setelah turun ayat tersebut, Nabi saw. menasehati bani Salamah agar tidak pindah dari tempat tinggalnya, dengan sabdanya: “Sesungguhnya bekas telapak kalian menuju masjid dicatat oleh Allah swt. Sebaikanya kalian jangan pindah dari tempat kalian.”

77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur luluh?”

79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.

80. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”.

81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, dia berkuasa. dan dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.

83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

(Yaasiin: 77-83)

Diriwayatkan oleh al-Hakim dengan sanad yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid, ‘Ikrimah, ‘Urwah bin Zubair, dan as-Suddi, dengan tambahan bahwa orang tersebut bernama Ubaybin Khalaf, bahwa al ‘Ash bin Wa-il menghadap Rasulullah saw. dengan membawa tulang yang rusak sambil mematah-matahkannya. Ia berkata: “Hai Muhammad, apakah Allah akan membangkitkan tulang yang sudah lapuk ini?” Nabi saw menjawab: “Benar. Allah akan membangkitkan ini, mematikan kamu, menghidupkan kamu kembali, serta memasukkan kamu ke dalam neraka jahanam.” Ayat ini (Yaasiin: 77-83) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan kekuasaan Allah untuk membangkitkan manusia pada hari kiamat.

***

Asbabun Nuzul Surat Yasin

Surat Yasin merupakan surat yang biasanya dibacakan masyarakat Indonesia khususnya di pulau jawa setiap malam Jumat atau ketika acara tahlilan. Surat urutan ke-36 dalam Al-Quran ini terdiri dari 83 ayat. Termasuk ke dalam kategori surat Makkiyah atau surat yang turun di Mekkah. Ayat 1–21 termasuk dalam Juz ke 21, sementara ayat 22–83 masuk ke dalam Juz ke 22.

Bagaimana Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya) surat Yasin? Yuk kita simak berikut

Abu Na’im  di dalam kitab Ad Dalail-nya telah mengetengahkan sebuah hadits yang bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa Rasulullah saw membaca surat As Sajdah, lalu beliau mengeraskan bacaannya, sehingga hal ini membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa terganggu karenanya.

Lalu mereka bangkit hendak memukuli Rasul saw, akan tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka, dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali.

Kemudian mereka mendatangi Nabi saw. seraya meminta kepadanya : “kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturrahim kita, hai Muhammad”.

Maka Rasul saw. mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah firman-Nya :

“Yaa Siin. Demi Alquran yang penuh hikmah.” (Q.S. Yasin ayat 1-2)

Sampai dengan firman-Nya :

“Ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” (Q.S. Yasin ayat 10)

Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorangpun dari mereka itu yang mau beriman.

Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ikrimah yang telah menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan :

“Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian”.

Lalu Allah menurunkan firman-Nya :

“Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka.” (Q.S. Yasin ayat 8)

Sampai pada firman-Nya :

“Sehingga mereka tidak dapat melihat.” (Q.S. Yasin 36 ayat 9)

Orang-orang mengatakan kepadanya, “inilah Muhammad”.

Akan tetapi Abu Jahal berkata : “Mana dia ? mana dia ?” sedangkan ia tidak dapat melihat.

Imam Turmudzi telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits hasan, sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits sahih.

Keduanya meriwayatkan hadits ini melalui sahabat Abu Sa’id Al Khudri r.a. yang telah menceritakan, bahwa orang-orang Bani Salamah tinggal di salah satu sudut kota Madinah. Lalu mereka bermaksud untuk pindah ke tempat yang dekat dengan Masjid, maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya :

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. “(Q.S. Yasin ayat 12)

Kemudian Nabi saw. bersabda : “Sesungguhnya jejak-jejak kalian akan dicatat, maka janganlah kalian pindah”. (H.R. Tirmidzi)

Imam Thabrani telah mengetengahkan pula hadits yang serupa bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a.

Imam Hakim telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits sahih, asalnya dari Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan,

bahwa Al Ashi Ibnu Wail datang kepada Rasul saw dengan membawa tulang yang telah rapuh, lalu sesampainya di hadapan Rasulullah saw. ia meremas-remas tulang itu hingga hancur, seraya berkata, “Hai Muhammad, apakah tulang yang telah hancur ini akan dihidupka lagi kelak ?”

Rasulullah saw menjawab : “Ya, Allah pasti akan menghidupkannya kembali, kemudian Dia akan mematikanmu dan menghidupkanmu kembali, selanjutnya Dia akan memasukkanmu ke dalam neraka Jahannam”.

Kemudian turunlah ayat ini :

“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani . . . (Q.S. Yasin 36 : 77)

Sampai akhir surat Yasin ini.

Ibnu Abi Hatim telah mengetengahkan pula hadits ini melalui jalur yang bersal dari Mujahid, Ikrimah, Urwah Ibnuz Zubair dan As Saddi.

Di dalam haditsnya ini mereka menyebutkan, bahwa orang yang membawa tulang tersebut adalah Ubay Ibnu Khalaf.

Posting Komentar untuk "Asbabun Nuzul Surah Yasin"