Cara Berkomunikasi Dengan Wanita Pemalu
Apakah Anda sedang menyukai seorang wanita yang sangat pemalu? Berita baiknya, mendekati wanita pemalu ternyata tidaklah sesulit yang Anda pikirkan! Yang terpenting, pastikan Anda selalu menjadi diri sendiri dan bersedia menghormati perasaan serta batasan-batasan yang dibuatnya. Ingin tahu informasi lebih lengkapnya? Baca terus artikel ini!
Mendekatinya
Jangan berasumsi. Anda mungkin akan langsung berpikir bahwa wanita pemalu adalah sosok yang membosankan atau memiliki harga diri yang rendah. Jangan salah! Banyak wanita pemalu yang sesungguhnya sangat percaya diri dan gemar melakukan hal-hal menyenangkan, lho! Sebelum menghampirinya dan memperkenalkan diri, ubah perspektif Anda. Perlakukan dia selayaknya Anda memperlakukan orang lain; jangan menjadikannya korban stereotip.
Dekati dia saat Anda sedang sendirian. Sosok yang pemalu umumnya tidak suka menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, jangan menghampirinya saat Anda sedang bersama teman-teman Anda; kemungkinan besar dia akan merasa tersudut dan tidak nyaman. Pastikan perkenalan pertama kalian berlangsung empat mata.
Hindari lokasi yang terlalu padat. Sosok yang pemalu tidak suka menerima perhatian dari banyak orang; pada saat yang bersamaan, biasanya mereka akan mencari pertolongan jika merasa tidak aman. Oleh karena itu, dekati dia di tempat-tempat yang tidak terlalu ramai. Beberapa waktu dan lokasi yang cocok adalah:
Sepulang sekolah, saat Anda berdua sedang berjalan menuju halte bus.
Sepulang sekolah atau kantor, di kafe terdekat.
Perkenalkan diri Anda. Mungkin Anda sudah tahu namanya, namun tidak yakin apakah dia mengetahui nama Anda. Awali dengan berkata, “Hai! Kamu Siska, kan? Aku Ardi, senang berkenalan denganmu!”. Jika Anda tidak tahu namanya, cobalah berkata, “Kita berpapasan setiap hari tapi tidak pernah mengobrol, ya. Mumpung sekarang kita sedang senggang, boleh kenalan? Aku Ardi, kamu?”.
Tersenyumlah. Jangan menunjukkan raut muka masam yang membuat Anda terlihat tidak bersahabat. Percayalah, dia akan merespons dengan lebih positif jika Anda mau tersenyum saat berkomunikasi dengannya. Meskipun suasana hati Anda sedang kurang baik, paksakan diri untuk sedikit tersenyum agar dia tetap merasa nyaman dan terlibat dalam percakapan.
Hargai perasaannya. Sadarilah bahwa sosok yang pemalu umumnya tidak menganggap sikap malunya sebagai sebuah masalah. Di awal percakapan, kemungkinan besar dia tidak akan berbicara terlalu sering atau dengan suara yang terlalu keras. Hargai pilihannya tersebut; jangan mencemooh kepribadiannya atau memaksanya melakukan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman.
Memulai Percakapan
Tingkatkan intensitas dan frekuensi komunikasi secara bertahap. Awali dengan percakapan singkat (misalnya 5-10 menit). Jangan terlalu sering mengajaknya bicara di awal-awal perkenalan kalian; misalnya, bercakap-cakap sekali seminggu adalah pilihan waktu yang ideal. Perlahan, tingkatkan intensitas dan frekuensi komunikasi kalian. Ingat, tidak ada aturan tegas mengenai proses yang paling akurat; yang terpenting, biarkan hubungan Anda berdua berkembang dengan wajar dan tidak dipaksakan.
Bersikaplah sewajar mungkin. Percayalah, percakapan dapat berlangsung dengan lebih baik jika Anda mampu bersikap wajar dan tidak canggung. Tarik napas dalam-dalam dan berbicaralah senormal mungkin. Pastikan suara Anda cukup keras agar mampu dia dengar, namun tidak terlalu keras agar dia tetap merasa nyaman. Gunakan pula bahasa tubuh yang relaks dan sedikit bersemangat.
Cairkan suasana dengan cara yang bersahabat. Kemungkinan besar, Andalah yang harus menginisiasi percakapan untuk mencairkan suasana. Cobalah menanyakan hobinya, buku favoritnya, atau olahraga kesukaannya. Namun, sebisa mungkin jangan memilih topik percakapan yang terlalu berpusat kepadanya jika tidak ingin membuatnya tertekan. Misalnya, Anda bisa bertanya:
“Pin gitar di ranselmu keren, deh. Kamu main gitar, ya?”. Setelahnya, kamu bisa mengajaknya mengobrol mengenai musik atau menceritakan musisi favoritmu.
(Setelah melihat sampul buku yang sedang dia baca): “Lho, kamu juga baca buku itu, ya? Duh, sepertinya cuma aku yang nggak pernah membacanya. Bagus nggak, sih?”. Dengan bertanya demikian, Anda menunjukkan bahwa fokus perhatian dalam percakapan tersebut adalah bukunya, bukan dia.
Ciptakan jeda. Meski Anda sudah berusaha mencairkan suasana, kemungkinan besar dia akan kembali diam setelah melontarkan respons seadanya. Jangan memanfaatkan situasi tersebut untuk mendominasi percakapan; alih-alih, ciptakan jeda agar dia dapat memberikan komentar atau sekadar persetujuan singkat seperti “Oh iya” atau “Oke”. Seiring berjalannya waktu, dia pasti dapat berkontribusi lebih banyak di dalam percakapan.
Ceritakan hal-hal mengenai diri Anda. Pilih topik yang nyaman untuk Anda bicarakan. Setelahnya, kemungkinan besar dia akan memberikan respons berupa pernyataan atau pertanyaan lanjutan. Bahkan, mungkin saja dia justru akan mulai bercerita mengenai dirinya sendiri.
Cari topik yang relevan untuk Anda berdua. Misalnya, ceritakan hal-hal terkait kelas yang kalian ikuti bersama. Jika Anda berdua bekerja di kantor yang sama, ajak dia mengobrol mengenai pekerjaan. Anda juga bisa membahas menu baru di restoran yang sering kalian datangi. Melakukannya akan memberikannya kesempatan untuk merespons dan berbicara lebih banyak.
Jangan melompat ke topik yang tidak relevan. Jika Anda berdua sedang membicarakan film yang menarik di Netflix, jangan tiba-tiba membahas keinginan Anda untuk memperbaiki ponsel hanya untuk memecahkan keheningan. Jika Anda tidak tahu harus berkata apa lagi, akhiri saja pembicaraan tersebut. Misalnya, Anda bisa berkata, “Eh, aku sudah harus pergi nih, tapi nanti kita ketemu waktu makan siang, ya!”.
Lakukan kontak mata. Melakukannya akan membantu Anda memahami perasaannya saat berada di dekat Anda. Saat sedang membicarakan hal-hal yang Anda berdua sukai atau tidak sukai, cobalah melakukan kontak mata singkat dengannya. Setelah Anda sudah mengenalnya dengan lebih baik, cobalah meningkatkan frekuensi dan intensitasnya.
Jika dia belum mampu membalas tatapan Anda, jangan langsung putus asa. Umumnya, sosok yang pemalu lebih suka melirik Anda daripada terus-menerus melakukan kontak mata dengan Anda di sepanjang percakapan.
Jangan memberikan harapan palsu. Jika Anda sedang tidak ingin menjalin hubungan romantis dengan siapa pun, jelaskan kepadanya sedari awal. Tentunya Anda tidak ingin diingat sebagai pria pemberi harapan palsu yang berengsek, bukan? Jangan pula menunjukkkan bahasa tubuh yang ambigu seperti merangkulnya. Tunjukkan sikap yang bersahabat, namun tegaskan bahwa Anda tidak tertarik secara romantis kepadanya. Dengan cara tersebut, setidaknya dia tidak akan tersakiti meski tahu Anda tidak menyukainya.
Mengajaknya Berkencan
Raih kepercayaannya. Selayaknya sosok pemalu lainnya, dia tidak akan mudah memercayai Anda. Seiring berjalannya waktu, Andalah yang harus berusaha meraih kepercayaannya! Untuk itu, pastikan Anda selalu menepati janji dan tidak menceritakan hal-hal buruk tentangnya kepada teman-teman Anda. Anda juga bisa mulai menceritakan hal-hal yang bersifat personal hanya kepadanya.
Hubungan Anda berkembang ke arah yang positif jika dia mulai bersedia berbagi informasi yang penting dan personal untuknya.
Tunjukkan perasaan Anda. Alih-alih meminta bantuan teman Anda, sampaikan sendiri perasaan Anda kepadanya. Ingat, pastikan Anda menyampaikannya dengan santai, wajar, dan relaks. Saat memiliki kesempatan, cobalah berkata, “Aku benar-benar suka mengobrol denganmu. Kamu mau melanjutkan hubungan ini ke arah yang lebih serius?”.
Jangan bersembunyi di balik ponsel atau layar komputer. Katakan perasaan Anda secara langsung!
Pastikan Anda menyatakan perasaan saat sedang berdua dengannya; jangan membuatnya malu dengan mengakui perasaan di hadapan orang lain.
Jangan memuji penampilannya di awal percakapan; kemungkinan besar dia akan menganggapnya sebagai bentuk sikap sarkastis.
Ajak dia berkencan saat waktunya tepat. Pastikan Anda sudah mengenalnya dengan baik saat mengajaknya berkencan! Awali ajakan kencan Anda dengan menceritakan film baru yang ingin Anda tonton, acara musik yang berlangsung di akhir pekan, atau restoran baru yang ingin Anda kunjungi. Ajukan pertanyaan seperti:
“Kamu tahu restoran makanan Mediterania yang baru buka, nggak? Aku selalu kepingin ke sana tapi nggak pernah sempat. Eh, mau ikut ke sana nggak Jumat malam nanti?”.
“Dia komedian yang luar biasa berbakat! Ngomong-ngomong, aku punya tiket ekstra untuk nonton pertunjukannya akhir pekan ini. Kamu mau ikut?”
Berhati-hatilah saat akan melakukan kontak fisik. Awali dengan kontak fisik sederhana, seperti menyentuh tangannya saat dia meminjam pensil Anda; jika responsnya positif, Anda boleh melanjutkannya. Namun, jika responsnya negatif, segera tarik diri Anda. Ingat, memaksa seseorang yang pemalu untuk melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman adalah tindakan yang sangat buruk.
The post Cara Berkomunikasi Dengan Wanita Pemalu appeared first on Masse.ID.
https://ift.tt/z0dFCAX
from WordPress https://ift.tt/l9AjtcQ
Posting Komentar untuk "Cara Berkomunikasi Dengan Wanita Pemalu"
We have a policy of commenting on this Blog :
— Promotion of an item is prohibited
— It is prohibited to post an active link in the comments
— It is strictly forbidden to do advertising promotion
— It is forbidden to write comments that contain sara, bully or insults
NOTE : Comments that violate will not be displayed
Support :
If you like our blog articles, please Subscribe this blog